38°C
14/06/2025
Edukasi Lingkungan Hidup

Limbah Ternak: Ancaman Lingkungan yang Bisa Diolah Jadi Manfaat

  • Juni 9, 2025
  • 2 min read
  • 30 Views
Limbah Ternak: Ancaman Lingkungan yang Bisa Diolah Jadi Manfaat

INFO BANDUNG BARAT--Limbah ternak, khususnya kotoran sapi, sering kali dianggap masalah bau semata. Padahal, jika tidak dikelola dengan benar, limbah ini bisa menimbulkan dampak lingkungan yang serius. Mulai dari pencemaran air hingga emisi gas rumah kaca, limbah kotoran sapi menyimpan risiko besar bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan.

Dampak Negatif Limbah Kotoran Sapi

Kotoran sapi yang menumpuk di kandang tanpa pengolahan bisa menimbulkan bau menyengat dan meningkatkan populasi lalat. Selain mengganggu kenyamanan warga sekitar, hal ini juga berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit kulit, hingga infeksi yang ditularkan serangga.

Tak hanya itu, limbah cair dari peternakan sering kali langsung mengalir ke sungai atau meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran air dan memicu eutrofikasi, yaitu pertumbuhan alga yang berlebihan sehingga mengurangi kadar oksigen di air dan membunuh ikan.

Dari sisi udara, kotoran sapi menghasilkan gas metana (CHâ‚„) dan dinitrogen oksida (Nâ‚‚O), dua jenis gas rumah kaca yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Emisi dari limbah ternak disebut-sebut lebih kuat dari emisi karbon dioksida (COâ‚‚).

Cara Mengelola Limbah Ternak Secara Sederhana

Salah satu metode yang paling mudah dilakukan adalah pengomposan. Peternak bisa mencampur kotoran sapi dengan sekam, air, molases, dan dekomposer alami. Setelah didiamkan dan ditutup selama sekitar tiga minggu, campuran ini akan berubah menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi.

Kompos dari kotoran sapi sangat bermanfaat untuk pertanian. Kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium di dalamnya membantu menyuburkan tanah tanpa harus bergantung pada pupuk kimia.

Biogas: Solusi Energi Terbarukan dari Limbah

Teknologi biogas digester menawarkan solusi modern dalam mengelola limbah ternak. Dengan memasukkan campuran kotoran dan air ke dalam tabung tertutup, bakteri anaerobik akan mengurai material tersebut menjadi gas metana.

Gas ini bisa digunakan untuk memasak, menyalakan lampu, bahkan menggerakkan generator kecil. Sementara itu, sisa proses fermentasi bisa dimanfaatkan kembali sebagai pupuk cair dan padat.

Manfaat Lingkungan dan Ekonomi

Mengelola limbah ternak menjadi biogas bukan hanya mengurangi pencemaran dan bau, tapi juga memberikan keuntungan ekonomi. Peternak bisa menghemat biaya pembelian LPG dan pupuk. Di sisi lain, emisi gas rumah kaca juga bisa ditekan secara signifikan.

Contohnya bisa dilihat di Banjarnegara, Jawa Tengah, di mana penggunaan biogas berhasil menghemat 2–3 tabung LPG per bulan bagi satu keluarga peternak. Limbah fermentasi yang dihasilkan pun digunakan kembali untuk pupuk tanaman.

About Author

Ayu Diah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *