Paraji, Ibu yang Mengantar Menuju Alam Terang

INFO BANDUNG BARAT—Dalam budaya masyarakat Sunda, paraji disebut juga sebagai indung beurang. Sedangkan, mengungkapkan bahwa paraji atau indung beurang adalah orang yang membantu persalinan, memeriksa, menentukan usia kandungan, merawat, memberikan doa bagi yang sedang hamil, dan memimpin setiap ritual atau proses persalinan dan melakukan perawatan pascapersalinan.
Fase kelahiran merupakan fase penting dalam siklus kehidupan manusia. Paraji dikenal karena perannya dalam membantu wanita saat melahirkan dan dianggap sebagai tokoh penting dalam adat istiadat tradisional Sunda.
Paraji merupakan sosok yang memiliki pengetahuan dan keterampilan kebidanan yang mampu menangani perawatan kehamilan, persalinan dan pascapersalinan.
Selain itu, masyarakat Sunda meyakini bahwa masa kehamilan adalah masa kritis bagi ibu hamil secara fisik dan emotional sehingga seringkali mendapat gangguan secara gaib dan dikhawatirkan memberi dampak tidak baik pada keselatan ibu dan bayi nantinya.
Untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi selama kehamilan hingga persalinan maka dilakukan beberapa ritual selamatan dan pantangan dan anjuran. Paraji turut berperan memberikan pantangan dan anjuran pada ibu hamil sebagai upaya menjaga keselatan kehamilan.
Menurut Us Tiarsa R, Ketua Mitra Peduli Kependuduakan (2006): “Paraji bukan dukun, tetapi penolong yang berjiwa sosial sangat tinggi. Seorang paraji tidak akan pernah berhitung apakah pasiennya mampu atau tidak, mau membayar atau tidak. la dimintai tolong dan itu ibadah yang harus dilaksanakan. Karena itu paraji dalam kehidupan orang Sunda suka disebut indung beurang.”
Semua paraji adalah wanita. Paraji dikatakan berasal dari dua kata, ialah purah dan jiji.
Purah berarti “tukang” atau “orang yang ahli”, jiji berarti “barang yang kotor”. Pengertian kotor ini bisa berarti darah yang keluar sewaktu melahirkan, atau wanita yang sedang hamil.
Kotoran yang dikeluarkan termasuk tinja ibu dan bayinya. Selain itu ada istilah indung beurang, yang menurut sebagian sesepuh, sesungguhnya bukan beurang melainkan barang.
Indung berarti “ibu”, barang artinya “bukan sesungguhnya”. Maka indung beurang berarti “bukan ibu yang sebenarnya”. Pengertian lain adalah “seorang ibu yang pekerjaannya menolong keluarnya bayi dari dalam gelap.”
Maka indung beurang berarti “ibu yang mengurus bayi sejak lahir hingga menuju ke alam terang”.***