38°C
31/05/2025
Budaya

Tri Tangtu di Buana: Tiga Serangkai Pemerintahan Sunda, Gambaran Harmoni Tuhan, Manusia, dan Alam

  • Agustus 22, 2024
  • 2 min read
  • 614 Views
Tri Tangtu di Buana: Tiga Serangkai Pemerintahan Sunda, Gambaran Harmoni Tuhan, Manusia, dan Alam

INFO BANDUNG BARAT—Konsep Tri Tangtu di Buana merupakan konsep pemerintahan masyarakat Sunda yang sangat tua. Embaran-embaran mengenai Tri Tangtu di Buana ini ditunjang atau didasarkan pada naskah-naskah Sunda Buhun dan perikehidupan masyarakat kampung adat yang kini masih dapat kita lihat di beberapa daerah di Jawa Barat.

Sementara itu, lembaran naskah yang memuat konsep Tri Tangtu di Buana dapat ditelusuri pada naskah Siksa Kanda ng Karesian (1518), Carita Parahyangan (1580), dan Sewekadarma (masih abad ke-15). Secara rinci Tri Tangtu di Buana terdiri atas 3 (tiga) unsur yaitu: raja/ratu (prabu), rama, dan resi.

Kekuatan Tri Tangtu terletak pada kekukuhan atau keteguhannya pada masing-masing unsur. Tidak ada unsur yang saling saling berebut kekuasaan, tetapi masing-masing berjalan pada tempatnya sesuai dengan kapasitas dan profesialismenya masing-masing.

Tujuannya adalah untuk menyentosakan orang lain, ia juga harus sentosa bagaikan raja, ucapannya harus dapat dipegang bagaikan petuah para tetua (rama), sedangkan budinya haruslah bagaikan budi seorang resi.

Konsep Resi, Ratu, Rama (foto: Istimewa)
Konsep Resi, Ratu, Rama (foto: Istimewa)

Sistem Pemerintahan Masyarakat Sunda

Tri Tangtu di Buana merupakan pembagian peran di dalam tatanan sosial dan negara, yang dalam hal ini masing-masing bagian mempunyai wilayah teritorial sendiri. Bila kita bandingkan tugas masing-masing unsur, maka seperti Tri Tangtu yang lain, Tri Tangtu di Buana juga merupakan refleksi dan representasi 3 unsur yaitu Tuhan, Alam, dan Manusia.

Rama

Representasi dari unsur yang dimanifestasikan dalam tugas Rama yaitu bidang spiritual. Seorang Rama ini adalah manusia yang  sudah meninggalkan kepentingan yang bersifat duniawi dan lahiriah. Sehingga bisa menjaga rasa asih yang tinggi dan bijaksana.

Resi

Representasi dari unsur alam yang merupakan penyedia bagi kepentingan kehidupan. Maka para Resi merupakan ahli-ahli atau guru-guru dalam berbagai bidang di antaranya: pendidikan, pertanian, militer, seni,perdagangan, kesehatan dan lain sebagainya. Misinya adalah asah.

Raja (Prabu)

Sebagai representasi unsur manusia yang bertugas untuk mengasuh seluruh kegiatan dan kekayaan negara. Karena misinya asuh maka di dalam tatanan Sunda para pemimpin pemerintahan ini disebut pamong atau pangereh dan bukan pemerintah.

Bisa disimpulkan bahwa Tri Tangtu di Buana adalah sistem pemerintahan Sunda secara tradisional yang memiliki tujuan silih asah, silih asih, silih asuh. Konsep ini merupakan sistem kepemimpinan yang mengusung sikap harmoni dengan alam yang menunjukkan pada keselarasan antara manusia dengan lingkungannya. Istilah keseimbangan sering pula digunakan untuk menghubungkan antara kebutuhan jasmani dan rohani.***

 

 

About Author

Ayu Diah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *