Viral Joki Strava, Jasa Lari untuk Kaum ‘Haus Validasi’
NFO BANDUNG BARAT—Strava adalah aplikasi yang bisa melacak aktivitas olahraga. Baik itu lari, bersepeda, hingga hiking. Aplikasi ini bisa merekam jarak lari yang ditempuh, rute, hingga kecepatannya.
Aplikasi ini makin nge-trend karena banyak orang memamerkan tangkapan layar statistik olahraga dari Strava mereka ke media sosial.
Para joki tentunya melihat ini sebagai peluang bisnis yang baik. Karena Joki Strava ini dilakukan untuk orang-orang yang ingin memamerkan olahraganya di media sosial, tapi aslinya mager atau males gerak.
Cara kerjanya, para joki nantinya akan berlari atau bersepeda menggantikan costumer-nya. Hasil penjoki tersebut akan dibagikan di media sosial costumer agar seolah-olah dia sendiri yang melakukannya.
Dalam gambar rute yang dibagikan terdapat sejumlah informasi rekor olahraga yang dapat dilihat. Tentu, bagi sebagian orang, membagikan statistik olahraga di media sosial menjadi hal yang membanggakan dan patut dipamerkan.
Untuk tarifnya sendiri, para joki ini menyesuaikan dengan kecepatan, jarak yang ditempuh, dan rutenya. Biasanya joki ini menawarkan jasanya di platform X.
Tren joki Strava ini menuai cukup banyak komentar dari para netizen dan pakar olahraga. Kebanyakan menilai para penyewa joki Strava sebagai orang yang haus akan pengakuan sosial, hingga rela ‘memalsukan’ informasi kebugarannya.
Senada dengan yang diungkapkan netizen, spesialis kedokteran olahraga dr Andi Kurniawan, SpKO., mengungkapkan munculnya jasa joki Strava tidak terlepas dari orang-orang yang haus akan validasi sosial.
“Ingin dapat validasi, itu ya satu. Juga, sekarang kan ramai virtual running. Daftar bisa dapat kaos, medali, tapi malas larinya,” ucap dr Andi di media sosial miliknya.
Ia juga mengatakan penggunaan Strava idealnya untuk mencatat data penting, seperti jarak tempuh, kecepatan, hingga detak jantung. Tapi jika datanya palsu karena menggunakan joki, justru yang rugi diri sendiri***
